http://2.bp.blogspot.com/-oIHX-_ztj-0/UlakOB5viCI/AAAAAAAABTo/OPsZQehrC9Y/s1600/burung.png ™Welcome To My Blog...!!!: tiltrasi

Rabu, 26 Februari 2014

tiltrasi


A.  Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

Perubahan pH terjadi pada penetralan asam kuat oleh basa kuat. Misalnya, 50 mL asam kuat (HCl 0,1 M) dititrasi oleh basa kuat (NaOH 0,1 M) dengan menggunakan indikator fenolftalein.
            Mula mula jumlah mol HCl = 50 x 0,1 = 5 mmol
Pada saat ditambahkan 10 mL NaOH, jumlah mol NaOH = 10 x 0,1 = 1 mmol


HCl(aq)
+
NaOH(aq)
---->
NaCl(aq)
+
H2O(l)
Mula
5
1
-
-
Reaksi
1
1
-
-
Terbentuk
-
-
1
1
Sisa
4
-
1
1

  
Maka, setelah bereaksi dengan NaOH 0,1 M sebanyak 10 mL, konsentrasi [H+] adalah  :
[H+] =   Jumlah sisa mol asam/volume total 
Maka, setelah bereaksi dengan NaOH 0,1 M sebanyak 10 mL, konsentrasi [H+] adalah  : 4/60
= 0,0667
       = 6,7 x 10-2
pH  = 2 – log 6,7
       = 1,17

Jadi, ketika penambahan NaOH 0,1 M sebanyak 10 mL, pH larutan adalah 1,17.
Penghitungan pH selanjutnya juga dilakukan seperti diatas untuk volume NaOH yang lebih banyak. Harga pH larutan saat sebelum ditambahkan NaOH hingga penambahan NaOH sebanyak 10 mL dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel pH Titrasi HCl oleh NaOH
Volume NaOH 0,1 M (mL)
[H+]
pH
0
0,1
1,00
10
0,0667
1,17
20
0,0428
1,37
30
0,025
1,60
40
0,011
1,95
50
Habis bereaksi
7,00
      
Volume NaOH 0,1 M (mL)
[OH-]
pOH
pH
60
0,0090909
2,04
11,96
70
0,1667
1,78
12,22
80
0,02307
1,64
12,36
90
0,02857
1,54
12,46
100
0,03333
1,48
12,52
Berdasarkan data pada tabel tersebut, diperoleh kurva plot pH larutan (sumbu y) sebagai fungsi dari volume larutan penitrasi (sumbu x). Mula – mula, dalam labu erlenmeyer hanya terdapat 50 mL HCl 0,1 M dan beberapa tetes indikator fenolftalein (trayek perubahan warna pH = 8,0 – 9,6). Konsentrasi HCl adalah 0,1 M, berarti pH = 1. Pada keadaan ini, fenolftalein tidak berwarna. Berdasarkan data pada tabel tersebut, setelah ditambahkan 10 mL larutan NaOH 0,1 M, masih terdapat HCl dengan konsentrasi 0,067 M sehingga pH larutan adalah 1,17.

  


Titik ekuivalen akan tercapai setelah penambahan 50 mL NaOH 0,1 M. Pada kondisi tersebut, pH larutan netral (pH=7) dan seluruh HCl telah habis bereaksi,  larutan fenolftalein masih tidak berwarna. Kemudian, penambahan NaOH menjadi 60 mL menyebabkan nilai pH larutan meningkat mencapai 11,96 sehingga indikator fenolftalein berubah menjadi merah muda (trayek perubahan warna pH = 8,0 – 9,6) dan titik akhir titrasi tercapai. Pada titrasi ini, titik ekuivalen berbeda dengan titik akhir titrasi.

B.   Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat
Indikator metil merah digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi pada reaksi penetralan basa kuat oleh asam kuat. Misalnya titrasi KOH 0,1 M (basa kuat) oleh HCl 0,1 M (asam kuat). Data titrasi tersebut dapat di pelajari pada table.
Volume HCl 0,1 M (mL)
pH
0
13,00
10
12,83
20
12,63
30
12,40
40
12,05
50
7,00
60
2,04
70
1,78
80
1,64
90
1,54
100
1,48
Berdasarkan tabel , diperoleh kurvva plot pH larutan sebagai funsi dari volume larutan penitrasi.

Pada awalnya, dalam labu Erlenmeyer hanya terdapat 50 mL larutan KOH 0,1 M dan beberapa tetes indicator metil merah (trayek pH= 4,2 – 6,3). Konsentrasi KOH adalah 0,1 M, berarti pH = 13. Pada suasana basa, indikator metil merah berwarna kuning. Penambahan larutan HCl  akan menurunkan pH larutan. Titik ekuivalen tercapai pada pemnambahan 50 mL HCl 0,1 M (pH = 7). Pada keadaan ini , indikator metil merah belum berubah warna (masih kuning). Setelah itu, penambahan HCl menyebabkan nilai pH larutan turun sehingga indikator berubah menjadi merah


Add caption



Pada kedua titrasi tersebut, digunakan indakator yang berbeda. Bagaimanakah cara memilih indikator untuk titrasi ? Pemiliha jenis indikator sesuai dengan trayek pH indikator pasa saat titik ekuivalen tercapai dan dipilih indikator yang memudahkan pengamatan pada saat terjadi perubahan warna.
C.    Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat
·         Penetralan asam lemah oleh basa kuat agak berbeda dengan penetralan asam kuat oleh basa kuat.
·         Contohnya, 25 mL CH3COOH 0,1 M dititrasi oleh NaOH 0,1 M.
·         Mula-mula sebagian besar asam lemah dalam larutan berbentuk molekul tak mengion CH3COOH, bukan H+ dan CH3COO–.
·         Dengan basa kuat, proton dialihkan langsung dari molekul CH3COOH yang tak mengion ke OH–.
·         Untuk penetralan CH3COOH oleh NaOH, persamaan ion bersihnya sebagai berikut (James E. Brady, 1990).
CH3COOH(aq) + OH–(aq) ⎯⎯→ H2O(l) + CH3COO–(aq)


·         Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat dapat ditunjukkan pada gambar

 





D.   Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

·         Jika 25 mL NH4OH 0,1 M (basa lemah) dititrasi dengan HCl 0,1 M (asam kuat), maka besarnya pH semakin turun sedikit demi sedikit, kemudian mengalami penurunan drastis pada pH antara 4 sampai 7.
·         Titik ekuivalen terjadi pada pH kurang 7.
·         Oleh sebab itu, indikator yang paling cocok adalah indikator metil merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar